featured Slider

Translate

Aku Tidak Lagi Mampu 'Mengenali'...

by - Maret 17, 2014




Lamanya aku tidak menulis disini sepertinya sudah hampir dua tahun.
dari sebuah kata 'aku' berubah menjadi 'saya', kemudian kembali ke 'aku' dan nanti mungkin akan berubah kepada 'saya' lagi.
kurang dari 2tahun, banyak sekali perubaan yang terjadi. dan itu sangat luar biasa. sekali lagi, LUAR BIASA!
mungkin sama seperti mereka semua yag bernapas, sebuah fase yang dinamakan sebuah perubahan bisa sangat menakjubkan, atau juga menyakitkan...
di masa sekarang, saat ini. detik saat aku menuliskan ini.. adalah sebuah fase yang luar biasa tidak tertahankan. banyak hal-hal yang terjadi. dan di kepalaku seperti ada sebuah 'penyakit' yang mungkin suatu saat nanti akan membunuhku pada akhirnya. aku masih yahkin ini adalah normal, karena si penyakit ini selalu ada dalam setiap pemikira manusia yang hidup. seperti sebuah tumor yang jika dibiarkan akan menyebar dan mempengaruhi seluruh kinerja anggota badan yang lainnya
fakta bahwa semua yang hidup pasti akan mati adalah mutlak, tapi aku tidak akan membiarkan diriku mati dengan cara ini.
berbicara kembali mengenai 'hampir 2tahun yang kulewati' belakangan ini,
saat ini aku berusia 24 tahun lebih 17 hari. dan itu sangat menakutkan ketika kamu menyadari bahwa waktu tidak lebih adalah sebuah kekasih yang begitu jahat. aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh orang-orang yang jauh lebih tua daripada diriku. beberapa mungkin melewati semuanya dengan biaksana, dan beberapa lainnya melewatinya dengan biasa saja, dan beberapa lainnya melewatinya dengan membawa bom waktu dalam dirinya. tapi yang aku pikirkan saat ini adalah aku ingin berhenti disini. sebentar saja...
jika saja tombol pause kehidupan benar-benar eksis aku yahkin detik ini juga aku akan menekannya.
sudah kukatakan sebelumnya, perubahanku dalam waktu kurang dari 2 tahun ini sungguh luar biasa.. menakutkan.
beberapa waktu yang lalu aku bertemu dengan beberapa sahabat. mereka bercerita banyak, dan aku memberikan masukan banyak. tapi seperti yang semua orang ketahui, bahwa nasehat apa yang kita berikan kepada orang lain adalah sebuah nasehat yang ingin kita lakukan untuk kita sendiri.
disebuah cafe kecil dengan nuansa bar belanda di kota kecil seperti malang, bersama mereka, ada sebuah perasaan aneh yang menyetrum ketika aku ada disana.
perasaan apa? aku tidak ingin siapapun membayangkannya.


waktu itu juga muncul pembicaraan seperti ini:
========================================
A: "jika aku tetap seperti ini... apakah suatu hari aku juga bisa 'menjadi' sepertimu
                juga?"
AKU: "sepertiku?"
A: "..............."
AKU: "................................. ]............................." 
========================================

melalui sebuah pembicaraaan panjang yang hanya kutulis dan kuceritakan sepenggalnya disini, itu adalah pertama kalinya aku menyadari, 'sepertiku' adalah sebuah kata pengganti untuk 'tidak mampu merasakan'. dalam masa tambahan kurang dari 2tahun aku sudah kehilangan indera perasaku yang lainnya. indera perasa yang tidak bisa dilihat orang lain dengan mata telanjang. indera perasa yang paling penting dan penunjuk bahwa mereka dinyatakan hidup jika memilikinya. dan aku sudah kehilangannya.

You May Also Like

0 komentar

hit counters