featured Slider

Translate

Gadis Kecil Itu,

by - November 22, 2017



Beberapa tahun lalu aku bertemu dengan seorang gadis kecil.
Dengan hanya mengenakan kaos dan celana pendek yang tidak bisa kupastikan warnanya.
Dengan acuh, aku memalingkan muka dan berjalan melewatinya.

Di hari yang lain,
Aku bertemu dengan gadis kecil itu lagi.
Masih dengan pakaian camping, juga penampilan yang bahkan lebih berantakan dari hari kemarin.
Wajah dan tubuhnya penuh lebam.
Ia kesakitan.
Tapi tidak peduli, sekali lagi aku meninggalkannya.

Di suatu senja, masih di hari yang sama
Gadis kecil itu masih dengan pakaian yang sama dan penampilan yang lebih buruk dari sebelumnya, kujumpai di pojok kamarku.
Berdiam diri, tanpa sepatah kata,

Memandangiku...

Tapi aku tau dia tidak sedang melihatku.
Apakah yang dia lihat? Entahlah.
Aku tidak terlalu peduli, itu pikirku.
Di pojok kamarku,

Dengan meringkuk,
Dengan lebam dan warna biru yang tidak juga hilang,
Untuk pertama kalinya dia mencoba mengatakan sesuatu,..
Tapi aku tidak bisa mendengarnya karena aku tuli
Aku juga tidak benar-benar melihatnya karena aku buta
Pula aku tak bisa membalas perkataannya karena aku-pun sepertinya bisu.

Lalu menurutmu apa yang bisa dilakukan oleh orang tuli, buta, dan bisu sepertiku?

Ada beberapa pilihan yang terlintas di kepalaku saat itu,
Membunuhnya, Menolongnya, atau meninggalkannya.
Jika aku membunuhnya, selesai sudah perjalanannya, rasa sakitnya, rasa keingin tahuannya, dan juga dia tidak akan lagi merasa takut untuk apa yang telah ia lihat untuk masa depannya. Tapi di waktu yang sama aku telah merampas kesempatannya untuk merubah bunga kertas setidaknya menjadi bunga vas.
Jika aku menolongnya, dia akan kembali dengan luka yang lebih banyak dan lebih menyakitkan, tapi mungkin masa-masa yang ia takutkan bisa berubah menjadi sebuah harapan baru untuknya.
Jika aku meninggalkannya, aku merasa ini tidak lebih baik daripada aku membunuhnya. Tapi paling tidak, itu adalah jalan terbaik karena aku tidak sebaiknya melakukan apapun untuk orang yang tidak kukenal.

Yang pasti pada senja itu,
Aku mengambil sebuah langkah kecil,
Yang bahkan masih sangat kusesali hingga saat ini.
Gadis kecil itu,
Yang sebelumnya dengan tangan kirinya yang terulur untukku,
Berusaha menggapai, dan hanya 'seperti' meminta tolong kepadaku,
Diantara pilihan itu,

Aku telah memberikan sebuah pinalti untuknya.

You May Also Like

0 komentar

hit counters