featured Slider

Translate

Monolog Tanpa Nyawa

by - November 23, 2017


Sekiranya,
Jika di sela-sela dan di sudut-sudut ruangan itu ada kisah
Maka kisah itu adalah dirinya sendiri.

Beberapa malam lalu,
Dia menjaga dirinya agar tetap tersadar
Demi alasan apapun yang mungkin bisa menjadi kisah lain selain dirinya.
Jika itu malam, maka akan dibuatnya tetap bercahaya
Jika itu siang, maka akan dipeluknya sedikit cahaya temaram,
Lalu menjadi gelaplah Ia.
Paling tidak di antara temaramnya, dia bisa menutup matanya.
Lalu, disaat seperti itulah dia merasa terang adalah satu-satunya pelindungnya.

Dari suara-suara,
Dari para mata,
Yang sangat berisik,
Yang sangat mengusik.

Tapi mungkin saja dia lupa,
Jika ada sebuah kisah,
Tragisnya disana juga pasti ada drama.

Klise!
Sama seperti tulisan sastra yang selalu bergerak,
Mengalir,
Rumit,
Dan tidak akan berhenti pada sebuah hologram konvensialisme.

Lalu pada suatu hari,
Dia dihadapkan pada drama, satu kisah lainnya.
Bahwa matahari dan cahaya tidak lagi mampu menyembunyikan dirinya yang begitu kecil.

Karena pada akhirnya siang atau malam,
Semua yang dia lihat,
Dia dengarkan,
Dia rasakan,
Akan kembali hadir meskipun dia tidak sedang membuka mata.

Dan berkata,
Bahwa mereka ada.

You May Also Like

0 komentar

hit counters